Label

Kamis, 17 Februari 2011

Mendadak.

Entah barusan ngimpi apa kemaren. saya ndak tau. yang jelas ini mendadak sekali.
padahal juga baru sekali ini bawak kesekolah setelah sekian lama cumak nongkrong diasrama.
apa niat saya emang kurang baik sebelumnya.?tapi emang saya ndak punyak niatan maam-macam.
cumak mungkin agak "nyerempet" aja. [warning.! jangan berpikir yang macam2.]


Di suatu siang yang panas, karena ketidakmampuan tenaga "sang AC" [Angin Cepoi-cepoi] mengalahkan tenaga sengatan hawa panas "sang Surya", para remaja tak berdaya sedang melakukan kewajiban mereka yang sebagian besar karena keinginan orang tua untuk bersekolah dan mendengarkan pelajaran dengan segenap kemampuan mata yang "mendrip-mendrip" dengan presentase sisa watt yang tersedia.
sedangkan saya, dengan polosnya sedang asyik mendengarkan musik bersama partner sebangku saya lewat headset sambil mendengarkan guru yang sedang menjelaskan tentang sakaratul maut. [ini niatnya mau belajar mampus apa gimana.?] walaupun sebenernya juga masuk kuping kanan keluar kuping kiri.


Tiba tiba semua anak satu kelas berhasil dibuat bertampang KOWAH-KOWOH oleh seorang guru yang tiba-tiba nongol dan mengkomando kita semua untuk berdiri dan merapat ke tembok. [serasa jadi NAPI dadakan]
nah.saya yang sedari tadi keasyikan sendiri ndengerin musik, lantas jadi binggung.kontan ngikut aja berdiri merepet di pojokan.kali aja mau ada pembagian coklat maulidan.


Guru : "yak, anak -anak.siapa saja yang membawa laptop dan flashdisk kumpulkan ke saya sekarang juga" sambil mendata anak -anak yang mengaku membawa laptop.
nah lho.?firasat buruk nih.sepertinya ini...mampus.!razia.!karena langsung sadar dengan apa yang terjadi, dengan sigap mengapit dan membawa "barang bukti" sambil mengendap-endap berusaha ngacir dari kelas.


Entah emang lagi apes ato apa, keberuntungan sama sekali nggak berpihak kepadaku. tiba-tiba terdengar suara "sullilis pak."
sullilis.?=lilis=wih. ane dong.?
"itu pak.sullilis mbawa laptop.maksud saya Nur Kholishotur Rohmah, pak." kata suara itu dengan lantang tanpa rasa bersalah.
kampret.!ngapain nama ane disebut sebut segala.? batinku. Gagal suda rencana belajar ilmunya NAPI.
Dengan sedikit pasang tampang innocent dan sok bego' ditambah senyam-senyum persis kayak orang ayan, kemudian saya bertanya, "ya.?ada apa pak.?saya kenapa.?"
Guru: "itu laptopnya, segera berikan kepada saya"
saya: "laptop saya pak.?ini ndak rusak kok"
guru: "iya. ini mau saya periksa.cepat berikan kepada saya"


Melas, terpaksa dan pasrah dengan segala hal yang akan terjadi pada sang barang bukti dengan kasus pelanggaran UUD Kenarapidanaan, saya menyerahkan laptop+flashdisk yang saya bawa.

Pelajaran penting bagi remaja pembawa laptop zaman sekarang, jangan sekali-sekali membawa laptop atau barang elektronik anda yang lainnya dalam keadaan terlalu banyak hal-hal terlarang didalamnya [eits, ini bukan tentang narkotik]  ke sekolah anda. Terutama sekolah yang terlalu banyak peraturan seperti sekolah saya. Alhasil, anda akan merasa ketar-ketir sendiri memikirkan apa yang akan terjadi dengan laptop anda dan tentu saja "hukuman"nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar